Beberapa orang menyepelekan tentang apa yang disebut dengan 'penghargaan', mereka berkata tidak butuh dengan hal semacam itu. Namun sesungguhnya mereka yang berpendapat demikian tidaklah paham, bahwa kita membutuhkannya, karena hal kecil saja tanpa kita sadari bisa saja disebut-sebuat sebagai sebuah penghargaan, loh. Mungkin ada yang akan bilang, "ah, itu 'kan cuma pendapat yang bersifat objektif saja." Oke, kalau begitu mari kita bahas bahwa memang betapa pentingnya sebuah penghargaan itu di dalam hidup kita, dari yang paling dekat yakni keluarga, percintaan, hingga karir kita.
Pola asuh orang tua berbeda-beda, pastinya. Ada yang mendidik dengan keras, ada pula yang mendidik dengan terlalu memanja, berbagai macam pokoknya. Dan saya tidak berhak untuk berkata, "oh, cara didik yang seperti itu salah." Tidak. Saya bukan pakar, tapi saya cukup banyak mengamati. Saya pernah baca suatu artikel, ada satu keluarga unik di mana apa yang diterapkan di sana adalah bagaimana caranya agar mereka lebih menghargai usaha ketimbang hasil. Di lain sisi saya juga pernah baca artikel lain bahwa peneliti mengemukakan bahwa lebih baik hargai usaha anak apapun hasilnya ketimbang membanggakan mereka pintar karna mampu mendapatkan hasil yang bagus, hasilnya anak yang dihargai usahanya akan mampu mengerjakan soal yg sulit, ketimbang mereka yang hanya dipuji ketika hasilnya bagus. Oke, kembali ke artikel yang pertama saya sebut. Keluarga itu punya sesuatu yang berbeda, bahkan ada semacam tradisi tentang perayaan atas semisalnya ada kegagalan. Singkat cerita, keluarga itu menghargai usaha ketimbang hasilnya, bahkan ketika gagal sekalipun anaknya dihargai dan mereka tak akan memarahi kegagalan itu, yang membuat mental anaknya turun. Pada akhirnya anak-anaknya tumbuh menjadi orang yang hebat. Bandingkan dengan orang-orang kebanyakan yang memaksa bahwa anaknya harus mendapatkan nilai sempurna, satu nilai jelek saja maka anaknya akan dihukum berat.
Dengan kata lain, jika kita 'menghargai' usaha, katanya anak akan berusaha lebih dan lebih tanpa merasa tertekan, loh. Masih belum yakin, saya coba lihat karakter teman-teman saya dan saya sendiri. Saya mampu melihat beberapa teman saya yang hubungan antar keluarganya tidak terlalu dekat, tidak peduli pada anaknya lagi atau lelah untuk 'ngebilangin' anaknya lagi. Tentunya mereka hampir tidak pernah menerima namanya apresiasi dari orang tuanya, membuat mereka berpikir, "untuk apa berusaha? Akhirnya akan sama saja." Kenapa? Saya pernah bertanya alasannya, itu karna sejak kecil ketika mereka ingin sekadar dipuji atau dihargai, tidak ada yang melakukan hal itu. Mengakibatkan hilangnya kepercayaan pada orang lain, membangkang, dan malas untuk berusaha. Ada pula yang sudah berusaha maksimal, tetapi ia dibanding-bandingkan dengan anak yang lain, bahwa ia tak pernah dipuji namun orang lain yang selalu dipuji. Oh, jangan salah, penghargaan tak harus dengan diberi piala, pujian termasuk dengan penghargaan juga, loh. Lagipula, nih, ya, siapa sih yang suka diremehkan? Mau bagaimanapun manusia sangat senang ketika ia dihargai, bahkan ketika sejak kecil.
Itu baru contoh kecil dalam keluarga saja, sekarang mari kita amati dalam percintaan. Bagaimana rasanya jika kita tidak dihargai pasangan kita sendiri? Coba bayangkan, jika kita sudah berusaha melakukan suatu hal untuk pasangan, dan reaksi pasangan tidak seperti yang kita bayangkan. Ada penelitian lain lagi atas para istri dengan suami mereka yang berwatak berbeda-beda tentunya, tapi semua istri tersebut mengurus rumah dan anak sendiri setiap hari, melakukan itu agar suaminya senang. Dilakukanlah sebuah observasi, ketika anaknya menangis sewaktu istrinya sedang membuat roti bakar dan rotinya gosong karna ditinggal begitu saja. Suami yang tidak menghargai istrinya akan memarahi, dan mengatakan bahwa ia ceroboh. Reaksi istri-istri dengan suami begini tentunya sakit hati, dan beberapa memarahi balik. Berbeda dengan istri yang suaminya mengerti lantaran berkata tidak apa-apa, berpikir sang istri tidak sengaja disertai senyum maklum. Istri dengan suami seperti ini merasa senang karna suaminya mengerti, ia merasa dihargai. Menurut pendapat kebanyakan para istri dalam penelitian itu, kalau mengurus rumah dan anak-anak jarang ada yang memuji, lalu datang kesalahan kecil saja langsung dimarahi, kesal kan? Seperti kerja kerasnya selama ini tidak dihargai saja.
Penghargaan terhadap pasangan sebetulnya cukup simpel. Ucapkan terimakasih dan tersenyum. Mudah kan? Itu saja cukup loh, jikalau ditambah dengan memberikan sesuatu itu menjadi bonus plus. Akan tetapi jarang, dalam artian kebanyakan orang sudah lupa akan kata-kata: tolong, maaf, dan terimakasih, untuk diucapkan. Sekarang ambil contoh pasangan yang masih berpacaran, minta pacar jemput, karna sudah terlalu lama menunggu jemputan sampai rumah ceweknya malah ngambek. Di jalan pulang cowoknya malem-malem sendirian macet jalanan sampe rumah lelah. Padahal, alasannya, sebelum menjemput ada keperluan jadi datengnya terlambat. Tapi si ceweknya boro-boro mengucapkan makasih udah jemput, ngasih kabar aja nggak, kan lagi ngambek. Kesel gak kalo jadi cowoknya itu? Berantem deh. Awal mulanya apa? Karna merasa tidak dihargai, udah capek-capek jemput tapi doi malah begitu. Ingat, pasangan kita butuh dihargai. Terimakasih saja sudah cukup disebut dengan penghargaan.
Lalu selain keluarga dan percintaan, penghargaan juga penting dalam dunia karir kita, loh. Mungkin kebanyakan orang jika ditanyai pendapatnya sudah pasti setuju akan hal ini. Kenapa? Ya simpelnya, jika atasan atau rekan kerja kita menghargai kerja keras kita tentu kita akan bekerja dengan semangat, bukan? Buktinya, tak banyak orang keluar kerja karna tidak nyaman dengan perlakuan rekan atau atasan. Kalau atasan semena-mena dan memarahi terus, rasanya tertekan bukan? Kesal, tapi bisa apa? Itulah jika tidak adanya penghargaan dalam pekerjaan. Gaji bisa dikategorikan penghargaan juga, tetapi kalau merasa gaji tak sebanding dengan apa yang dilakukan, itulah ketika kurang adanya apresiasi. Jika di sekitar dunia kerja mempunyai atmosfir yang menyenangkan, mungkin lain cerita. Dan sesimpel-simpelnya penghargaan di sini adalah, "kerja yang bagus!" atau "kamu pasti bisa!" Itu hal yang paling sederhana selain beberapa penghargaan-penghargaan lain. Pujian, atau motivasi kecil. Bukankah, ada sedikit kesenangan tersendiri? Saat ego kita dielus seperti itu. Dibanding jika dimaki-maki atasan tak peduli kerja kita bagus atau tidak, atau kita punya segudang ide yang sudah dibicarakan tapi tak pernah digubris, atau ketika kita sudah melakukan hal hebat tapi tetap dipandang sebelah mata? Pilih mana?
Begitu pula dengan rekan kerja yang sederajat. Kalau mereka tak menghargai kita, mereka tak mau bahkan untuk sekedar berbincang lama. Ketika kita berbicara bisa saja ada yang memotong. Mungkin karna tidak suka, iri, atau apapun alasannya, tapi jika mereka menghargai rekannya maka mereka akan mengajak kita menjadi satu bagian. Dengan tidak dihargai, maka kita pun tak akan diikutsertakan untuk mengambil keputusan-keputusan penting bersama. Semangat kerja hilang, deh. Semua berkat ketika tidak adanya penghargaan di sana. Saya pernah baca ada sebuah survey di suatu situs yang mengatakan lebih dari separuh pekerja merasa hasil kerja kerasnya tidak pernah dihargai. Banyak sekali, kan? Padahal penghargaan sederhana saja bisa mengubah banyak hal, apalagi jika dapat penghargaan yang besar? Seperti diberi promosi, tiket berlibur, atau malah VOUCHER BELANJA SODEXO yang bisa digunakan di berbagai MERCHANT SODEXO se-Indonesia. Wah, bahagia sekali jika hal itu terjadi!
Wah, Sodexo lagi ngadain kontes Blog yang berhadiah voucher Sodexo! Kunjungi webnya di sini, buruan cuma sampe tanggal 18 Agustus 2016, lho! |
Jadi, banyak sekali hal di dunia ini yang tak boleh lepas dari namanya penghargaan. Dan penghargaan pun tak melulu harus sesuatu yang wow seperti diberi piagam, tetapi hal-hal sesimpel seperti ucapan terimakasih saja misalnya yang mudah dilakukan, cukup. Mungkin dengan kita banyak memuji usaha anak dan tak menghakiminya ketika gagal, atau mengucap maaf dan terimakasih kepada pasangan, atau menyemangati rekan kerja kita maka akan mengubah hari seseorang. Mungkin kelak dia yang kita hargai akan menjadi lebih optimis, bahagia, dan bersemangat. Karna pada nyatanya jika tidak ada yg menghargai diri kita, kita akan dimakan macam-macam aura negatif. Di sisi lain, sebelum kita menginginkan penghargaan orang lain atas diri kita, kita pun harus menghargai diri sendiri dahulu tentunya. Maafkan dan berdamailah dengan masa lalu kita sebelum berubah kearah yang baik. Dan jika kita bisa menyelami lebih dalam lagi, sesungguhnya masih banyak hal-hal kecil yang bisa disebut sebagai penghargaan yang mungkin luput dari kita. Lantas dalam kesempatan ini tak lupa saya mengucap terimakasih karna sudah menyempatkan waktu untuk membaca dan maaf jika ada salah. Kalau masih berpikir bahwa penghargaan tidak sepenting itu, biar saya katakan satu hal sebagai bahan renungan; dunia akan lebih indah jika kita dapat menghargai satu sama lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar